Jakarta mencuat sebagai perlambang indonesia, tempat kedudukan pusat kekuasaan, penataan, dan pengembangan sebuah negeri. sebagai tungku peleburan populasi-populasi nusantara, pusat ekonomi dan politik, simbol sebuah negara merdeka sejak lebih dari lima puluh tahun, jakarta kerap membuat orang terkesima akan kerumitan dan kesulitan-kesulitan yang harus dirangkum untuk dikelola. ia merupakan lahan kontras antara penduduk miskin dan penduduk kaya, ajang tranformasi serba kilat dan cermin perekonomian asia yang tengah melaju cepat, meski tak jarang mengundang hantaman tongkat-tongkat pemukul, yakni kerusuhan dan resesi. inilah kota metropolitan yang penuh geliat perubahan sekaligus dinamis, namun memiliki struktur-struktur sosial, ekonomi, dan politik yang nyaris tak bisa disebut stabil. perkembangan dan tata-kerjanya tak pelak merujuk pada pola-pola pikir umum yang menggejala di seluruh perkotaan indonesia. begitu pula dengan persoalan-persoalan yang terkait ciri alamiah kekuasaan dan praktik-praktik penyelenggaraannya di negeri ini. sebagai ibu kota, jakarta pun menempati posisi persaingan di tengah jajaran kota-kota metropolitan internasional, sebagai cerminan kedudukan indonesia di tataran dunia.